Saturday, 21 January 2017

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge, Day #04




Pertemuan pertama dengan dirinya, tantangan dihari keempat ini menurut saya mengingatkan kita kepada hal yang membuat hati kita dak dik duk der dikala itu. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitulah kehidupan tidak ada yang bisa menyangkalnya. Tapi berbicara mengenai pertemuan pertama dengan seseorang yang kita sukai adalah seperti sebuah sejarah yang tersimpan didalam memori dan kalau bisa diceritakan kepada anak dan cucu kelak.
Kala itu, saat kulalui jalan
Derap langkah, terburu terpacu hujan
Mata ini tak akan lupa, pandaran sinar matanya
Tetes kecil jatuh deras dari tebing mata
Hening sunyi, dasar sedih yang tiada bertepi
Riak yang tak tahu arah, ujung tenang selalu dinanti
Aku hilang dalam lautan tatapanmu yang tak lagi ku kenal
Kau mengalunkan semua senyuman
Tapi aku tak merasa tenang
Tapi aku tak merasa tentram
Tapi aku tak merasa nyaman
Seperti kala itu...
(Owndris – Kala Itu)
Lirik lagu diatas sama persis seperti apa yang saya alami saat ini, kala itu sungguh sangat berarti dan beruntungnya bisa bertemu dengan sosok wanita sepertinya. Sebelumnya juga sudah saya tulis di tantangan sebelumnya kalau saya sempat masuk menjadi tim sepeda balap di kota saya, dari bersepeda inilah saya bertemu dirinya pertama kali.
Sore itu seperti biasa sehabis sholat ashar saya harus bergegas mengganti pakaian untuk latihan sepeda dan mengisi botol air minum, tidak lupa headset terpasang ditelinga serta helm sepeda dan kacamata sebagai pelindung kepala dan mata saat berkendara. Cuaca diluar sangat terik sekali dengan pancaran sinar mentari jingga yang hampir menuju ufuk barat, rute pertama saya adalah tanjakan bukit yang cukup tinggi dengan kemiringan sekitar 50-60 derajat dan panjang berkisar 300-an meter cukup lelah diawal tapi bisa langsung meningkatkan semangat untuk mengayuh pedal sepeda di rute berikutnya yang datar.
Saat melewati akhir lintasan kota yang berbentuk budaran, terdapat sebuah lapangan tenis yang persis berada di pinggir jalan utama yang selalu saya lalui untuk latihan. Pemandangan yang berbeda saat itu terlihat cukup ramai didalam lapangan tersebut, terdapat beberapa anak kecil sedang berlatih memukul dengan diawasi seorang pelatih didepan nya. Diputaran pertama saya belum melihat ada yang terlalu menarik perhatian, namun saat putaran kedua muncul seorang wanita yang ikut bergabung untuk berlatih bersama-sama anak-anak yang sudah dulu memukul-mukul bola tenis.
Tubuhnya tidak terlalu tinggi, cukup berisi, rambutnya yang panjang diikat kebelakang dengan poni pendek didepan mengalihkan pandangan saya saat itu untuk melirik lebih lama, namun saat tatapan saat terasa ketahuan saya langsung meluruskan pandangan kejalan. Begitu seterusnya hingga waktu senja tiba dengan suara adzan maghrib mengharuskan saya segera kembali kerumah.
Itulah pertemuan saya dengan dirinya yang setengah kisahnya sudah saya tuliskan di tema tantangan hari sebelumnya, sekarang saya akan sedikit bercerita fakta diakhir kisah ini dengan detail sebagai ending dari tulisan ini. Sebenarnya sekalipun saya belum pernah untuk berbicara secara langsung dengan nya dan untuk pertama kalinya saya bertatap langsung dan berbicara dengan ketika masa pertengahan kuliah saya dan dia sebagai junior saya.
 Mungkin sangat memilukan sekali, bertemu pertama kali di lapangan tenis dan perpisahan terakhir pun di lapangan tenis. Saat saya ingin ikut latihan tenis bersamanya walaupun sebenarnya saya juga ada latihan basket saat itu tapi pilihan pergi ke lapangan tenis itu lah pilihan saya, seandainya hal ini tak pernah terjadi mungkin saya tak akan pernah ngobrol secara langsung dengannya.
Beberapa waktu setelah itu saya pun tahu bahwa ia sudah memiliki kekasih yang ternyata satu gang dengan rumah saya, sejak saat itu saya ikhlas melepasnya dan tak ingin mengingat bahwa hati ini pernah ingin memilikinya. Bukan akhir yang diinginkan, tapi tuhan adalah sang sutradara yang adil entah dengan siapa kelak dipertemukan sebagai pendamping hidup yang sebenarnya dan yang pasti saya selalu bersyukur atas semua ini. My life is abstrack art (Ar_T 21/01/17)  

Friday, 20 January 2017

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge, Day #03




Kali ini memasuki hari ketiga dengan tema tantangan berikutnya yaitu 5 hal ingin dicapai pada tahun ini, sebenarnya banyak hal yang ingin dicapai pada tahun ini berhubung tantangan nya cuma 5 saja jadi saya bagi dalam beberapa kelompok. Ada pepatah mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi bintang dilangit, jadi tidak mengapalah banyak impian yang ingin dicapai.
Pencapaian pertama yang ingin saya raih adalah dalam bidang pendidikan, sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sudah masuk tahun ke lima tentunya hal yang ingin sekali diraih adalah menambah gelar dibelakang nama. Sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa saya tidak bisa lulus tepat waktu yang seyogyanya adalah 4 tahun, namun karena saya harus menunda untuk bisa belajar bahasa perancis agar cita-cita mendapat beasiswa S2 ke perancis dapat terwujud.
Pencapaian kedua yang ingin saya raih adalah dalam bidang olahraga, bisa mengikuti sebuah ajang marathon nasional atau internasional di luar pulau adalah impian yang ingin saya capai tahun ini. Beberapa list ajang marathon yang selalu dilaksanakan tiap tahun di Indonesia akan menjadi incaran saya sesuai dengan budget yang bisa saya kumpulkan nantinya.
Pencapaian ketiga yang ingin saya raih adalah menyangkut hobi saya sebagai fotografer, sebelumnya saya sudah memiliki kamera DSLR yang layak untuk menyalurkan hobi saya tersebut. Akan tetapi karena sesuatu hal kamera tersebut hilang dan kini saya tak bisa menyalurkan hobi fotografi saya secara maksimal. Saya berharap dapat menabung uang untuk membeli kamera baru sebagai pengganti kamera yang sudah hilang.
Pencapaian keempat yang ingin saya raih adalah bisa traveling keliling kalbar dan bisa menulisnya kedalam blog saya ini sehingga orang-orang bisa mengenal kalbar secara menyeluruh bukan hanya Pontianak dan Singkawang saja yang diketahui masyarakat tapi masih banyak tempat yang indah di kabupaten lainnya yang ada di kalbar.
Pencapaian kelima yang ingin saya raih adalah bisa membentuk komunitas lingkungan ditanah kelahiran saya yaitu kabupaten sanggau, bisa menjaga pelesatarian lingkungan kampung halaman sendiri adalah pencapaian yang ingin sekali saya wujudkan secepatnya agar wilayah kabupaten sanggau dapat diselamatkan dari bahayanya kerusakan lingkungan yang semakin menjadi-jadi belakangan ini. Alam menyediakan segala yang kita inginkan jadi dengan menjaga alam agar tetap asri adalah upaya kita dalam bertahan hidup, bukan dengan merusaknya dan menggerus hasil alam tanpa ada langkah pelestariannya. Save our earth, save your life. (Ar_T 20/01/17)

Thursday, 19 January 2017

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge, Day #02



 
Lanjut untuk tantanganhari kedua dari @kampusfiksi, dimana tantangan nya adalah menulis tiga hal yang kemungkinan besar akan membuatmu histeris. Berkaitan dengan sesuatu yang dapat membuat saya histeris sebenarnya cukup sulit untuk saat ini, karena hampir jarang saya histeris jika menghadapi sesuatu. Hal itu karena saya adalah orang yang tipenya cukup santai dan tidak terlalu gegabah, berfikir sebelum berbuat dan percaya tidak ada sesuatu hal yang perlu ditakuti didunia ini kecuali Allah SWT.
Tapi, kalau di ingat-ingat waktu kecil ada beberapa kejadian yang pastinya membuat saya histeris lari ketakutan. Bahkan sebenarnya menjadikan kenangan yang cukup menggelitik kenapa dulu waktu kecil bisa takut dengan sesuatu tersebut, bukan hanya saya saja sebenarnya tapi teman-teman sepermainan saya juga takut.
Baiklah sebaiknya saya langsung saja ceritanya, pertama adalah seekor anjing milik seorang warga yang kebetulan non muslim dan karena rumahnya besar jadi anjing tersebut sebagai penjaga rumahnya dengan badan yang besar dan tidak segan mengejar siapa saja yang lewat didepan rumahnya. Berhubung rumahnya juga dipinggir jalan yang biasa digunakan untuk lalu lalang, jadi kami sering melewati rumah itu dan sudah bersiap dengan melepas sendal berancang-ancang lari sambil teriak “Asu... Asu... Lari...”.
Kala itu memang menjadi sesuatu yang sangat menakutkan jalan melewati rumah tersebut sehingga pada suatu hari kami tak melihat lagi anjing tersebut berada berjaga-jaga didepan rumah tersebut, tanpa disangka bahwa sebelumnya ada sekelompok warga yang merasa resah dengan keberadaan anjing tersebut karena sudah banyak memakan korban. Maka dibunuh lah anjing tersebut sehingga sampai sekarang tidak ada ketakutan lagi untuk melewati rumah tersebut.
Lanjut untuk yang kedua, ini yang saya pikir paling greget dan konyol. Dia adalah orang gila yang bernama Andom tak tahu apakah nama asli atau panggilan saja, tapi saya dan teman-teman sering kali usil dan hingga membuat ia marah dan mengejar kami. Sontak saja kami lari terbirit-birit sambil teriak, “Lari... ada Andom ngejar...”.
Sama seperti kisah anjing diatas akhir-akhir ini kami jarang melihatnya lagi apakah sudah masuk ke ruang rehabilitasi atau rumah sakit jiwa, atau kemanakah dia berlabuh mencari tempat lain yang tenang tanpa bisa kami usil lagi setiap saat.
Terakhir, yang bisa membuat saya histeris adalah sebuah kemenangan. Apapun itu, entah saya berhasil memecah rekor lari sendiri, klub bola menang, pokoknya sesuatu yang bisa dirayakan dengan sorak sorai kegembiraan. Tidak ada hal aneh yang bisa membuat saya histeris jadi cukup lah kebahagiaan saja... live is for happiness. (Ar_T 19/01/2017)



Wednesday, 18 January 2017

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge, Day #01.

Kekasih Dambaan untuk Calon Pendamping Hidupku
Kampus Fiksi
Kali ini aku mencoba untuk ikutan sebuah tantangan dari kampusfiksi mulai hari ini dengan tema pertama adalah tipe kekasih dambaan, cukup miris jika berbicara mengenai kekasih sebenarnya karena sampai sekarang aku selalu gagal untuk menjalin hubungan dengan satu wanita pun yang bisa disebut kekasih.
Kalau ditanya tipe wanita yang paling didambakan untuk dijadikan seorang kekasih, ada baiknya menceritakan kisah perjalanan cinta yang mulai tumbuh semenjak diriku duduk dibangku menengah pertama. Dilihat dari umur ketika menginjak sekolah menengah pertama maka bisa dikatakan masa remaja, disinilah aku pertama kali merasakan jatuh cinta namun tetap saja namanya cinta monyet.
Wanita ini adalah teman sekelasku, awal-awal mungkin tidak begitu perduli karena sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan tentang masalah percintaan. Namun saat mata pelajaran kesenian kami disuruh untuk menyanyikan lagu nasional satu-persatu, tampa disengaja kami berdua menyanyikan lagu yang sama dari situ aku merasa ada sesuatu yang bisa disatukan antara kami berdua entah apakah itu.
Walaupun kami selalu tidak sependapat dalam berbagai hal jika didalam kelas dan sering bergejolak, namun hal itu membuatku semakin suka mendengarkan omelannya, raut wajahnya, tingkah lakunya, segala hal tentangnya. Akan tetapi saya tidak memiliki nyali untuk mengungkapkan perasaan yang ada didalam hati ini, sampai pada tersiar desah-desuh kabar bahwa dirinya sudah memiliki pacar. Dari itu saya mulai pasrah dan tak berani mendekatinya hingga kami lulus dan lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya.
Masuk ke kisah perjalanan cinta jaman SMA yang katanya jaman nya pertengahan antara remaja dan dewasa, masa SMA ini lebih memilukan daripada sebelumnya. Kalau ada yang mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama itu indah, akulah satu diantara nya karena aku beranggapan bahwa cinta datang dari mata turun kehati begitulah kira-kira.
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada kakak kelas yang baru pindah ke sekolah kami pada pertengahan semester. wanita berkacamata, badan agak sedikit berisi tidak langsing amat, senyumnya yang menyejukkan hati. walaupun aku sedikit minder karena cuma bisa sekolah menggunakan sepeda kadang jalan kaki kalau sepeda rusak tapi jarak rumah ke sekolah tidak begitu jauh cuma 10 sampai 15 menit tidak begitu berat untuk diriku yang sudah terbiasa jalan kaki jarak jauh.
Sementara dirinya dijemput menggunakan mobil dinas orang tuanya, seperti kisah puteri raja dan rakyat jelata yang tidak akan pernah bersatu. Ya, memang benar adanya. tapi cukuplah dengan melihat senyumnya membuat hati ini bahagia tanpa harus memiliki. Sampai pada waktu kenaikan kelas aku tak pernah melihatnya lagi karena dia ternyata pindah sekolah lagi ke kota yang jauh, sehingga pupus sudah harapan.
Namun aku harus tetap melanjutkan perjalanan hidup ini yang masih panjang, karena hobiku olahraga dan sering bersepeda klub sepeda balap yang ada dikotaku mengajak untuk bergabung sebagai atlit sepeda. Dimulai lagi lah kisah perjalanan cintaku yang gagal berikutnya, memang begitu lah keadaannya sampai sekarang. Karena setiap sore hari aku latihan sepeda mengitari jalanan kota dan selalu melewati rute yang sama beberapa kali, saat melewati sebuah lapangan tenis terlintas dalam penglihatanku seorang wanita muda yang sedang latihan tenis dengan beberapa orang lainnya.
Kalau dikatakan jatuh cinta pada pandangan pertama lagi mungkin tidak ya, karena udah keseringan lalu lalang jadi rasa penasaran dan ketertarikan itu muncul. Mulai lah aku mencari tahu nomor handphone nya dan setelah dapat langsung lah aku mulai berkenalan dan membahas berbagai macam hal yang sebenarnya  tidak begitu penting untuk dibahas. Sampai pada suatu ketika aku mengirim pesan kepadanya bahwa aku menyukainya, namun jawabanya cukup mengecawakan dan tanpa kepastian hingga komunikasi kami terputus untuk beberapa waktu.
Sampai pada awal masuk dunia perkuliahan dan merantau, aku mencoba untuk mengirim pesan lagi kepadanya dan ternyata dibalasnya membuatku cukup girang karena bisa berkomunikasi lagi dengan nya. Namun kekecewaan itu kembali muncul bahwa dirinya sudah memiliki pacar sehingga aku harus mundur dan tak ingin merusak hubungan orang, walau hati tak menginginkannya. 
Mungkin itu kisah perjalanan kegagalan cinta yang terakhir sampai saat ini menginjak akhir masa studi kuliahku, belum ada seorang wanita yang ingin terlalu aku dekati lagi. Namun aku sudah menetapkan kriteria yang benar-benar akan aku pertahankan hingga menjadi pendamping hidupku sampai akhir hayat. Tidak terlalu muluk yang penting bisa menjaga akidah dalam islam minimal berkerudung, saya sangat suka wanita berkacamata entah mengapa terlihat lebih menarik dan lucu, penampilan nya sederhana tidak terlalu ikut-ikutan tren tampil seadanya yang penting enak dipandang, yang terakhir pasti bisa menerima apa adanya diriku dan mau berjuang bersama tanpa mengandalkan harta warisan orang tua.
Inilah kisah perjalanan kegagalan cinta yang aku alami yang tak pernah aku beritahu siapapun dan baru kali ini aku menulis kisah hidup yang sangat aku rahasiakan sekali karena menyangkut perasaan dan hati cukup Allah dan aku saja yang tahu, jodoh sudah ditakdirkan jadi seberapa pahitnya kisah kita dimasa lampau pasti akan bertemu dengan seseorang yang tepat sesuai dengan ketetapan Allah SWT. (Ar_T, 18/01/2017)

Spot Foto yang Patut di Kunjungi Jika Pergi ke Kota Sanggau



Spot Foto yang Patut di Kunjungi Jika Pergi ke Kota Sanggau
Siapa sangka jika Kabupaten Sanggau memiliki begitu banyak tempat yang menarik dan wajib untuk dikunjungi, teruntuk tulisan pertama ini penulis akan mengkhususkan dahulu disekitaran kota Sanggau. Mulai dari gerbang selamat datang hingga ke ujung batas kecamatan kapuas yang menjadi ibukota kabupaten Sanggau saat ini.
Mungkin jika ditanya mengenai tempat-tempat yang bagus untuk diabadikan menggunakan kamera digital ataupun smartphone di kota Sanggau hanya akan terdengar beberapa tempat saja seperti Pancur Aji, Muara Kantu, Masjid Jami’ dan Keraton Surya Negara Sanggau. Belakangan ini sudah mulai banyak tempat-tempat bersantai yang dibangun oleh pemerintah daerah sebagai suatu bentuk daya tarik bagi wisatawan baik asing maupun dalam negeri untuk berkunjung ke kota Sanggau.
Walaupun ada beberapa tempat yang sudah lama dibangun dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat, akan tetapi penulis akan menjabarkan secara detail keunikan dan apa saja yang terdapat ditempat tersebut yang dilihat biasa saja tapi patut untuk dikunjungi atau sekedar untuk berfoto saja sebagai kenangan bahwa kita pernah mengunjungi kota Sanggau. Baiklah, penulis akan memulai dengan gerbang awal masuk ke kota Sanggau yaitu :
1.      1. Gerbang Selamat Datang di Kota Sanggau


Gambar diatas merupakan bentuk dari gerbang selamat datang saat kita akan memasuki kota Sanggau, jika dilihat begitu banyak ornamen-ornamen yang menghiasi gerbang ini dengan berbagai macam corak. Penulis akan mengulas satu-persatu apasaja ornamen tersebut, dimulai dari tiang beton bulat paling depan berjumlah dua disebelah kiri dan dua pula disebelah kanan tempat bertengger empat ekor patung burung enggang yang terletak paling atas sebagai satu diantara hewan khas pulau Kalimantan yang sekarang keberadaannya cukup sulit untuk ditemukan dihutan belantara karena banyaknya perburuan liar terhadap hewan yang dilindungi negara tersebut .
Disekeliling tiang bulat tersebut terdapat corak suku dayak yang khas sebagai simbol suku asli yang mendiami wilayah borneo pedalaman, terlihat juga tiang persegi panjang yang berada dibelakang nya sebagai penyokong setiap tiang beton bulat tersebut. Bukan hanya sebagai penyokong tetapi terdapat tiga bentuk motif secara berurutan yaitu motif melayu, cina, dan dayak sebagai penggambaran tiga suku yang mendiami wilayah kota Sanggau hidup secara berdampingan.
Lanjut dua buah tiang persegi panjang dibelakangnya juga terdapat tiga buah corak yaitu lambang pemerintah daerah Kabupaten Sanggau, Tameng dan Pedang, dan yang paling bawah Pohon Kelapa. Untuk lambang pemerintah daerah tentunya sebagai penanda bahwa kota Sanggau sebagai salah satu wilayah administratif dari Kabupaten Sanggau, untuk tameng dan pedang ini menggambarkan terdapat kerajaan melayu yang merupakan cikal bakal dari perkembangan wilayah kota Sanggau yang sampai sekarang masih diakui oleh pemerintah daerah walaupun bukan sebagai penggerak dari pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang bupati menurut undang-undang. Serta yang terakhir adalah pohon kelapa sebagai pohon yang kitaketahui dari daun, buah, hingga batangnya dapat dimanfaatkan mungkin begitulah keinginan pemerintah daerah agar kota Sanggau dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat baik itu sumberdaya alam dan lainnya.
Selanjutnya dua buah tiang persegi panjang barisan ketiga terdapat gambar perisai suku dayak sebagai pelindung kota Sanggau dari berbagai bencana yang tidak diinginkan, dan tiang yang miring empat puluh lima derajat terlihat seperti sayap jika kita gabungkan antara sisi kiri dan kanan gerbang. Berikutnya ada empat buah tiang penyangga berbentuk bulat dengan diameter cukup besar sekitar lima puluh sentimeter.
Dibagian tengah sebelum lantai dasar gerbang terlihat pula lukisan masyarakat menoreh dan menanam pohon sawit dimasing-masing sisi sebagai gambaran sebagian besar masyarakat Sanggau bermata pencaharian berkebun. Dan lantai dasar terakhir terdapat delapan tiang bulat untuk memperkokoh gerbang selamat datang kota Sanggau, diharapkan menjadi ikon pertama yang dilihat oleh pengunjung dengan berbagai ornamen yang ada menjadi daya tarik tersendiri. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita mengenai tempat atau bangunan yang sebaiknya dikunjungi untuk berfoto sebelum masuk ke kota Sanggau. Dalam tulisan berikutnya akan penulis lanjutkan jadi tetap kunjugi terus blog ini, salam traveler ... @_@ (18/01).

Friday, 22 April 2016

Bukit in Frame, Tayan, Kabupaten Sanggau

Jika anda mengunjungi jembatan tayan di kabupaten Sanggau anda akan bisa melihat sekelilingnya perbukitan yang sangat indah, bukit pada gambar diatas berada di sebelah kanan jembatan jika anda berjalan dari arah Tayan pasar ke seberangnya.

Sunday, 10 April 2016

Jembatan Tayan, Kabupaten Sanggau

Inilah bentuk konstruksi dari jembatan tayan yang saat ini menjadi ikon kabupaten Sanggau sebagai jembatan terpanjang se-Kalbar dengan panjang 1,2 Km lebih .

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge, Day #07

Hari ketujuh di 10 Days Writing Challenge bersama @KampusFiksi, tidak terasa sudah melewati enam tantangan sebelumnya walaupun dih...